Laut Merah Makin Panas, Raksasa Logistik Maersk Kembali Alihkan Rute ke Terusan Suez

Sabtu, 06 Jan 2024 09:47 WIB
SHARE

Jakarta – Operator kapal kontainer terbesar di dunia, Maersk Denmark telah berhasil mengubah rute empat dari lima kapal kontainer yang terjebak di Laut Merah kembali ke Terusan Suez. Keempat kapal ini akan melewati perjalanan panjang mengelilingi Afrika untuk menghindari resiko serangan Houthi di Laut Merah.
Militan Houthi yang berbasis di Yaman baru-baru ini menyerang sejumlah kapal di Laut Merah bagian selatan, termasuk kapal Maersk. Serangan tersebut berhasil mengganggu perdagangan global sekaligus meningkatkan kekhawatiran terkait inflasi global seiring melonjaknya tarif pengiriman.

Pada 19 Desember lalu, Amerika Serikat meluncurkan operasi multinasional untuk menjaga perdagangan di Laut Merah. Namun, masih banyak perusahaan pelayaran dan pemilik kargo mengalihkan rute kapalnya memutari Afrika.

Juru Bicara Maersk mengatakan kapal kontainernya akan kembali menghindari rute ke Laut Merah. Sebelumnya, raksasa logistik tersebut sempat memulai kembali pelayaran di Laut Merah pada pekan lalu.

Mengutip dari Reuters, Jumat (5/1/2024) kapal kontainer Maersk Genoa, Maersk Londrina, Ebba Maersk and Gjertrud Maersk yang berlabuh di Laut Merah, tepat di sebelah selatan pelabuhan Jeddah, Arab Saudi, akan dialihkan rutenya menuju sekitar Tanjung Harapan.

Sementara kapal kelima, Maersk Utah yang juga terjebak di wilayah tersebut, belum dialihkan rutenya. Namun, juru bicara Maersk mengatakan kapal tersebut tidak akan berlayar melewati Yaman.

Sayangnya, pengiriman kembali kapal-kapal tersebut melalui Terusan Suez akan menimbulkan biaya baru untuk membayar perjalanan dan menambah penundaan yang signifikan, serta biaya bahan bakar tambahan untuk perjalanan mengelilingi Tanjung Harapan.

Maersk mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya telah mengenakan biaya tambahan gangguan transit (TDS) dan biaya tambahan musim puncak (PSS). Alhasil, total biaya tambahannya sebesar US$700 untuk biaya kontainer standar berukuran 20 kaki yang melakukan perjalanan dari Tiongkok ke Eropa Utara.

Sebagai informasi, Terusan Suez digunakan oleh sekitar sepertiga kargo kapal kontainer global, dan mengarahkan kembali kapal-kapal di sekitar ujung selatan Afrika. Kapal yang melalui Terusan Suez ini diperkirakan akan menghabiskan biaya tambahan bahan bakar hingga US$1 juta untuk setiap perjalanan pulang pergi antara Asia dan Eropa Utara.

Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7125822/laut-merah-makin-panas-raksasa-logistik-maersk-kembali-alihkan-rute-ke-terusan-suez