Jakarta – Ketika bencana alam terjadi, bantuan secepat mungkin menjadi suatu hal yang paling dibutuhkan. Namun, terkadang bantuan bisa terlambat datang karena sulitnya akses ke lokasi bencana.
Hal itu menjadi keresahan dosen Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) Faqihza Mukhlish, ST MT PhD. Keresahan itu akhirnya diubah menjadi sebuah inovasi transportasi logistik yang mampu menembus sulitnya akses ke lokasi bencana.
Inovasi ini bernama Precision Medic Drone, sebuah pesawat nirawak berukuran kecil yang mampu membawa beban logistik hingga 10 kilogram. Berbeda dengan pesawat atau helikopter, drone ini tidak membuat pendaratan yang heboh.
Alih-alih memberi gemuruh tekanan pada lokasi pendaratan, drone medis ini bisa mendarat presisi tanpa stasiun khusus. Melainkan cukup berbekal helipad QR Code, keren!
“Dengan mobilitas yang tinggi dan kemampuan untuk mendarat di helipad pribadi, drone medis dapat menjadi solusi yang efektif dalam situasi darurat,” katanya dikutip dari rilis di laman resmi ITB, Jumat (30/8/2024).
Meskipun mini, drone ini bisa melaju dengan kecepatan 60 km/jam. Sehingga bisa menjangkau daerah evakuasi dengan cepat dan efisien.
Selain itu, biaya pengembangannya cukup terbilang tidak besar bila dibandingkan dengan membeli satu helikopter baru. Melalui program pendanaan Inovasi Kedaireka dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti Kemendikbudristek) drone ini mendapat investasi pertamanya.
Investasi awal untuk pengemabngan drone medis ini mencapai Rp 150 juta. Dengan efisiensi biaya operasional yang tinggi, drone ini diproyeksikan bisa menjadi investasi yang menguntungkan di masa mendatang serta jangka panjang.
Buktinya, inovasi yang dibuat pada bidang System Engineering of Defense and Space Technology ini sudah sukses digunakan. Yakni dalam reboisasi mangrove di pesisir Jawa Barat dengan mempercepat proses penanaman dengan bantuan pelontar benih.
Tak hanya itu, Faqihza juga sudah bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan RI untuk pengiriman logistik militer. Ke depannya, ia berharap bisa bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam misi kemanusiaan, seperti pengiriman alat medis ke daerah bencana.
Selain itu, ia juga berharap agar masyarakat dapat melihat potensi positif dari inovasinya. Meskipun kerap terkait dengan konflik, inovasi ini bisa memberikan manfaat nyata bagi kehidupan manusia khususnya saat bencana alam terjadi.
“Kami berharap masyarakat dapat melihat potensi positif dari teknologi drone. Penggunaan drone tidak selalu terkait dengan konflik, tetapi juga dapat memberikan manfaat nyata bagi kehidupan sehari-hari,” tutupnya.
Sumber : https://www.detik.com/edu/edutainment/d-7517362/dosen-itb-buat-inovasi-untuk-kirim-logistik-dengan-cepat-ke-lokasi-bencana-keren